SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Jumat, 27 September 2024

Prediksi Choel-Cuya Persis Sama Hasil Undian KPU Makassar: SEHATI dan MULIA



(Maqbul Halim)

SENIN, 23 September 2024, KPU Makassar umumkan hasil pengundian nomor urut calon walikota dan wakil walikota Makassar Pilkada Kota Makassar 2024. Empat pasangan calon (paslon) mendapatkan nomor urut yang kata mereka masing-masing adalah nomor terbaik. 

Paslon Appi-Aliyah (MULIA) mendapatkan nomor 1 (satu), Seto-Rizky (SEHATI) nomor 2 (dua), Indira-Ilham (iNIMI) nomor 3 (tiga), dan Amri-Rahman (AMAN) mendapatkan nomor 4 (empat). Paslon urutan 1 dan 2, yakni MULIA dan SEHATI, punya cerita tersendiri, dan menarik. Mari kita simak, kenapa hal ini menarik. 

Senin, 16 September, Tribun Timur Online memberitakan dua Tokoh Sulsel mewakili entitasnya sedang berseteru di Pilkada Kota Makassar 2024. Muhammad Surya mewakili kalangan politisi dan Choel Mallarangeng mewakili kalangan konsultan politik. Tentu keduanya tidak mewakili secara resmi lingkungan/komunitas mereka masing-masing. Setidaknya, begitu cara jurnalis Tribun Timur memformat eksistensi keduanya dalam konteks kompetisi Pilkada Kota Makassar: kedua tokoh yang telah bersahabat akrab lebih 30 tahun ini, meletakkan taruhan yang fantastis untuk meneguhkan bahwa jagoanyalah yang akan menang. 

Ayo kita simak berikutnya tentang dua lingkungan berbeda dari kedua tokoh ini, dimana mereka berdiri mengikuti kompetisi. Pertama adalah Choel Mallarangeng. Sosok yang satu ini tidak asing dalam dunia politik pemilihan umum di Indonesia. Kesuksesan Choel yang paling mengesankan adalah dua kemenangan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2004 dan Pilpres 2009. Pengalaman "political engineering" pada banyak momentum Pemilu di Indonesia, membuatnya dilabeli "Suhu Konsultan Politik" yang selalu tajir. 

Lalu Muhammad Surya. Politisi Partai PSI yang kerap disapa dengan nama Cuya ini, juga telah terlibat langsung maupun tidak langung pada berbagai momentum politik nasional maupun di Sulawesi Selatan. Dirinya merupakan sosok yang telah tercatat pada palagan politik. Pengalaman sebagai operator lapangan Jeffrie Geovannie di Munas Golkar Riau 2009, adalah debut pertamanya di dunia politik. Ia banyak bekerja di jalur sepi ketimbang di bagian depan panggung politik yang hingar-bingar. Maret 2023, ia "dipaksa" migrasi ke bagian depan panggung politik, menjadi ketua DPW PSI Sulsel dan menjadi caleg DPR RI. 

Dari latar bekalang mereka di atas, tinjauan dan naluri kedua tokoh ini pastilah mujarab. Pilkada Makassar 2024 ini akan membuktikan kembali ketajaman tinjuan dan naluri politik kedua tokoh ini. Jika boleh diterka, Choel melihat Munafri Arifuddin yg dikenal dengan sapaan Appi ini sebagai kandidat yang berpeluang besar menang berdasarkan kacamata pengalamannya sebagai konsultan politik selama 20 tahun. Sementara Cuya melihat Andi Seto Asapa sebagai sosok yang akan memenangi Pilkada Makassar 2024 ini berdasarkan pengalamannya sebagai politisi selama belasan tahun. 

Tidak ada komparasi yang menarik dari kedua tokoh ini selain bahwa mereka pernah bertaruh di Pilkada Makassar 2020. Inilah sisi menarik pertamanya. Choel bertaruh untuk Appi-Rahman sebagai kandidat yang banyak diuntungkan oleh penguasa Gubernur Sulsel pada saat itu. Appi-Rahman juga banyak diuntungkan oleh lingkaran birokrasi Balaikota Makassar pada waktu itu. 

Sementara Muhammad Surya bertaruh untuk Danny Pomanto - Fatmawati Rusdi. Danny Pomanto adalah calon walikota yang didiskualifikasi pada Pilkada Makassar 2018. Untuk menghindari wacana negatif yang berkepanjangan nantinya, kedua tokoh ini sepakat membatalkan taruhan tersebut seminggu sebelum pencoblosan 27 Juni 2020. 

Pilkada serentak kali ini, mereka kembali berjumpa di palagan Pilkada Kota Makassar 2024. Sebagaimana berita Tribun Timur tadi, mereka kembali berbeda pilihan. Kondisi kandidat yang menjadi pijakan dukungan mereka juga terbilang unik, atau anomali. Dengan kata lain, aneh-aneh. 

Choel memberikan dukungan kepada Appi yang pernah kalah dua kali di pilkada Kota Makassar, yakni 2018 dan 2020. Sementara Cuya memberikan dukungan kepada Andi Seto Asapa yang surveinya rendah, atau tidak tinggi. Dukungan mereka ini tidak didasarkan pada hal-hal yang hebat atau unggul, misalnya dukungan partai politik atau dukungan koalisi pilpres, misalnya. 

Pengalaman dan pengamatan dua tokoh ini menuntun mereka menempatkan Appi dan Seto sebagai finalis Pilkada Kota Makassar 2024. Hasil undian nomor urut di KPU Makassar baru-baru ini, rupanya tidak jauh berbeda dari prediksi kedua tokoh ini. 

Rabu, 27 Nopember nanti, dua finalis ini akan berlaga mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya. Yang akan keluar sebagai pemenang adalah Seto, kalau bukan Appi. Dengan kata lain, yang akan memenangi taruhan adalah Coel, kalau bukan Cuya. Yang mustahil terjadi adalah Appi dan Cuya, ataukah Seto dan Choel yang akan keluar sebagai pemenang. 

Soal taruhan, hanya dua tokoh ini yang tahu apa persis yang dipertaruhkan. Nilai dan apa yang dipertaruhkan pada 2020 itu juga tetap misteri sampai saat ini. Untuk kali ini, Tribun Timur hanya menyebutkan bahwa nilai yang dipertaruhkan termasuk fantastis. 

Namun, Choel dan Cuya mengaku bahwa ini hanyalah seru-seruan saja. Jika hasil Pilkada Kota Makassar nantinya memenangkan Seto atau Appi, maka dalam taruhan ini, bisa saja Choel dan Cuya sama keluar sebagai pemenang. Ataukah, mereka akan membatalkan taruhannya sebelum pencoblosan, sebagamana Pilkada Kota Makassar 2020 tadi. 

Appi telah mengikuti pilkada Kota Makassar sebagai calon walikota sebanyak dua kali, yakni tahun 2018 dan tahun 2020. Sebagai calon tunggal, Appi tidak berhasil mengalahkan Kolom Kosong (Kotak Kosong) pada 2018. Tahun 2020, Appi kembali bertarung sebagai calon walikota, namun tidak berhasil mengalahkan Danny Pomanto yang berpasangan Fatmawati Rusdi. 

Seto juga sudah punya pengalaman dua kali berkontestasi di pilkada. Pilkada Sinjai 2013, Seto kalah dari Sabirin Yahya. Lima tahun kemudian, Pilkada Sinjai 2018, Seto berhasil mengalahkan Sabirin Yahya. []

Pernah dimuat di Tribun Timur Online 26 September 2024

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim