Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Ulama dan Bukan Ulama

Gambar
Perkara tesis dan anti-tesis mungkin sudah berlangsung di Indonesia menjelang Pilpres 2019. Di film kita mengenal aktor protagonis (yang baik) dan antagonis (yang tidak baik). Kedua kutub ini dipertentangkan sepanjang film berjalan. Dalam sistem nilai logika oposisi, ilmu pengetahuan juga selalu memperhadapkan, jika bukan mempertentangkan dua kutub. Yakni kutub positif dan negatif. Subyek terhadap obyek. Seperti lazimnya mempertentangkan warna hitam terhadap putih. Atau penjahat terhadap pembaik. Pejuang/pahlawan terhadap pengkhianat. Proletar terhadap Bornjuis. Pilpres Indonesia pada Pemilu 2019, juga menghadirkan dua kutub yang "wajib" dipertentangkan, sesuai keputusan KPU RI. Yakni sosok Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Dulu, Pemilu 2014, Jokowi adalah antagonis terhadap Prabowo, dan juga Prabowo adalah antagonis terhadap Jokowi. Waktu itu, Jokowi pihak yang menang dan Prabowo pihak yang kalah. Titik logika pertentangannya adalah pada "kalah" ter...

Opini: DIA Yang Namanya Tak Boleh Disebut

Gambar
"TAPI jangan salah, jabatan lebih mengubah banyak hal. Terkadang membuat sebagian orang lupa siapa orang yang menjadikannya seperti saat ini". **** Di langit, di atas balai bambu beratap rumbia, Voldemort melancarkan pesan di atas. Pesan itu lalu menggema keluar dari pesantrennya Kemenkumham, hingga menyelinap di rongga telinga Danny Pomanto setiap berpidato di lorong-lorong kota yang sempit dan terang. Waktu itu, petang baru saja bermula. Langit merah saga berangsur pekat di ufuk barat, melatar siluet kubah Mal Ratu Indah. Mengenakan sarung tenun Pelekat khas Lombok, Danny muncul dengan senyum yang lapang, tapi tatapan matanya berat. –Saya yakin, Danny Pomanto ingin bercerita, tentang sesuatu yang mengobati. “Pak Maqbul, adakah tanda-tanda pengkhianat di wajahku ini?” Malam itu, saya terlanjur tidak bergairah untuk bicara, apalagi menjawab. Menghadapi Danny Pomanto malam itu, seperti menelisik sebuah buku diari, yang proaktif dan terus bertutur. Danny seakan meletakkan saya ...

Danny Pomanto dan VOC

Gambar
Oleh: Maqbul Halim (Ketua Tim Media dan Opini DIAmi (Danny Pomanto - Indira Mulyasari) RAKYATKU.CM,MAKASSAR -Banyak pihak yang berkepentingan di Pilkada Kota Makassar 2018. Kepentingan tersebut dikendalikan oleh para pemangku kepentingan yang berbeda-beda. Kesemuanya itu bermuara pada calon-calon yang sekarang ini sedang meretas jalan menuju Pilkada Kota Makassar 2018.  Setidaknya, ada dua cara pandang melihat kepentingan-kepentingan tersebut. Cara pandang yang pertama adalah dalam istilah “in order to”. Cara pandang pertama ini memberikan pemahaman, yakni dalam rangka apakah sehingga pihak-pihak tersebut berkepentingan terhadap Pilkada Kota Makassar 2018! Cara pandang kedua adalah apa yang memotivasi (motive to) sehingga pihak- pihak tersebut berkepentingan terhadap Pilkada Kota Makassar 2018.  Cara pandang pertama meletakkan latar belakang menjadi penjelas. Latar belakang itu antara lain dalam rangka agama, politik, bisnis, budaya, atau primordialisme. Cara pandang kedua mel...