Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Hawa Nafsu

Gambar
SUATU petikan pesan-pesan bijak dari Khalifah Islam ke4 Ali Bin Abi Thalib RA menjadi favorit saya hari ini. Ali RA berpesan, “Kekayaan adalah sumber hawa nafsu.” Saudara dekat dari kekayaan adalah kekuasaan, jabatan, tanah (wilayah) dan harta. Hawa nafsu adalah juga suatu keduniawian. Hawa nafsu adalah energi yang menggerakkan dan mendobrak. Jika hawa nafsu adalah suatu program yang bergerak, meka kegiatannya adalah penaklukan, pendudukan, penyerangan, perampasan, perluasan. Jika hawa nafsu adalah suatu ruang, maka inilah ruang yang paling luas yang pernah ada. Ruangan hawa nafsu tidak berbatas, tidak pula terbatas. Meski begitu, Hawa nafsu terus meluas, diperluas, dan memperluas. Membesar dan diperbesar. Bertambah dan ditambah. Jika hawa nafsu adalah energi yang harus ditundukkan oleh agama, mungkin inilah yang dimaksudkan Bruder William dari Baskerville. William adalah pensiunan inkusitor The Name of Rose (Il nome della rosa), tokoh sentral dalam memoar seorang novis ...

Saya Beriklan, karena itu Saya Ada

Gambar
Sumber Gambar: http://www.lensaindonesia.com/ Tekanan yang paling sulit dan berat dialami oleh orang-orang yang tidak ikhlas adalah ketika kebaikan dan kesalehan dirinya tidak diketahui orang lain. Mereka telah kerahkan seluruh daya dan tenaganya untuk berbuat kebaikan. Mereka juga menunda kesenangan diri mereka agar terlihat saleh dan alim. Pada saat yang sama, orang banyak ternyata tidak mengetahuinya. “Orang banyak” ini dapat diistilahkan dengan kata “publik”. Istilah populernya dalam Bahasa Indonesia adalah “masyarakat”. Di sini letak krusialnya, kerap masyarakat tidak mengetahui perbuatan baik itu siapa gerangan. Orang-orang yang berbuat baik ini pun tergiring ke situasi dimana mereka berada di bawah tekanan jiwa. Mereka mengalami stres, keadaaan jiwa yang tidak normal. Kita contohkan saja Petta Congkang, nama rekaan untuk cerita ini. Pada tingkatan yang lebih gila, Petta Congkang yang stres ini bisa saja lantang menyalahkan publik. Menyalahkan masyarakat. K...