Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Anak Panah Jatuh di Sungai

Gambar
Mereka itu anak panah Jika belantara perang sedang diam mereka dionggok di kantong anak panah Tidak berbahaya, tidak menakutkan Bisa dipatahkan Bisa disimpan saat empunya sedang sibuk di ranjang Dalam suatu pesta malam, dan yang berbahaya sedang tenang, diam Tak ada tentara yang memeriksa anak panahnya Tapi di pinggangnya tetap terselip bilah pedang Anak panah tidak pernah kembali ke busurnya Sekali itulah mereka diluncurkan menukik pergi Mendesis menembus angin melumat bentang Menghajar, menubruk, menembus Juga meleset, melenceng ditelan gravitasi, mungkin jatuh di sungai Hanyut entah kemana dalam gelap malam Setelah itu, mereka mungkin terbuang dalam waktu Mereka entah dimana, ketika roti dan anggur sedang dibagikan di bawah tenda perang Saat perang menisbahkan pemenang, saat burung nazar berpesta di atas bangkai manusia, Kavaleri pulang dengan kudanya Infantri pulang dengan tombak dan pedangnya Artileri pulang dengan meriamnya...

Memang Enak Pilih Maqbul Halim

Gambar
Maqbul Halim, atau MH, mungkin bisa disebut orang yang ada apanya, sekaligus juga apa adanya. Dia bukan orang idealis, bukan juga orang yang betul-betul jahat. Yang pasti, dia adalah orang calon anggota legislatif (caleg) Partai Golkar (5) untuk DPRD Sulsel, dapil Sulsel2 nomor urut 5. Tidak banyak yang bisa diharapkan dari Alumni Komunikasi Universitas Hasanuddin 1999 ini. Tapi, dia bisa memberi harapan. Juga, dia bukan alat pemuas orang banyak, tapi bisa memberi kepuasan. Di DPD Golkar Sulsel, Maqbul juga bukan orang yang sangat penting, atau penting. Yang mungkin paling betul adalah, bisa jadi justru mementingkan diri, bukannya orang penting. Kalau Makcbulatov, nama rusak Maqbul Halim saat masih aktif kuliah di Kampus Merah Unhas Tamalanrea, adalah seorang calon legislatif, tentu kita bertanya, apa enaknya memilih Maqbul Halim? Pertama, Maqbul itu murah senyum. Senyumnya sangat melimpah saat-saat seperti sekarang ini, saat pen-caleg-annya sedang membara. Semoga dia tidak ter...