Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Setia Raja

Gambar
Setiap orang ingin dirinya menjadi raja. “Ingin”, seperti halnya menghayal, adalah hak setiap orang. Karena keinginan menjadi raja itu, maka setiap orang ingin menguasai apa saja, termasuk pikiran dan masa depan orang-orang. Ya, setiap orang ingin dirinya menjadi raja. Karena itu, ia ingin dirinya dilayani hingga pelayan kehabisan masa depan dan pikirannya. Ia ingin, mulai dari bunga pucuk semangka hingga cita-cita anak pelayannya, semua wajib melayani dirinya. Dalam perangai raja, kesetiaan adalah syair yang tidak pernah jelas mula muasalnya. Seperti ujung samudera di tepi horison langit. Ia, kesetiaan itu, mungkin juga seperti sepotong roti dan secangkir teh panas ketika bangun terjada dari tidur, saat sendiri di suatu pulau di tengah samudera. Muncul tanpa kita sadari. Tapi orang-orang yang berlutut di tepi permadani, dalam ketenangannya, orang-orang itu menyaksikan kesetiaan berhenti. Kesetiaan tidak seperti yang saya bayangkan, seperti istirahat atau berkhianat, tet...

Nafsu Besar, Tenaga tidak Jelas

Gambar
Saya dikejutkan oleh pertanyaan wartawan soal sesumbar Puan Maharani, puteri mahkota bu Megawati Soekarno Putri untuk pimpin PDI Perjuangan selanjutnya menggantikan ibunya. Si Puan sesumbar bakal tumbangkan dominasi Partai Golkar di Provinsi Sulawesi Selatan pada pemilu 2019. Dasar klaimnya adalah kepastian-kemenangannya capres/cawapres Jokowi-JK nanti di Pilpres 9Juli 2014. Waktu saya ditanyakan tentang itu, yang bisa saya katakan sebagai tanggapan adalah bahwa itu serupa dengan pameo yang mengatakan, "Nafsu besar, tapi tenaga kurang."  Tapi whatever lah soal itu. Sesumbar si Puan itu, jg adalah tanda bahwa putri mahkota ini wawasannya tdk ada soal partai Golkar Sulawesi Selatan. BErikut ini adalah postingan twitter saya soal dialog di SUN TV Makassar beberapa wakitu yang lalu.  Sumber; http://chirpstory.com/li/215177

Media dan Jurnalis Fanatik Jokowi-JK

Gambar
Maqbul Halim Ingin melihat media-media yang partisan saat laporkan hasil liputannya di Kampanye Prabowo Subianto di Makassar, Selasa, 17 Juni lalu? Usai kampanye itu, kita bisa temukan berita-berita media dalam tiga kategori; Pro Jokowi-JK, Anti Prabowo-Hatta, dan Netral. Ada beberapa penggalan kata atau kalimat berita dari pidato Prabowo tersebut yang dapat menjadi petunjuk tentang fanatisme media dan jurnalis pada Pilpres 2014 ini. Penggalan ini sangat menentukan kemana affiliasi jurnalis, redaktur, pengamat atau media tersebut. Dalam pidato yang berlangsung kurang lebih 26 menit tersebut, Prabowo menegaskan bahwa jika dirinya menjadi presiden, ia tidak ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disuruh-suruh saja. Apalagi, katanya, menjadi pesuruh bangsa lain. Kita harus menjadi bangsa yang mandiri, bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri. Di sinilah Prabowo mengawali beberapa poin pidatonya yang kemudian dikontroversialkan oleh pewarta dan pengamat. Pada intinya, Prabowo i...

Pilih Prabowo-Hatta Karena Itu Mauku

Gambar
Jika saya orang Sulsel, atau saya orang Bugis-Makassar, haruskah saya pilih orang Bugis-Makassar pada Pilpres 2014 ini? Tentu tidak harus. Kenapa tentu tidak? Karena saya sudah pernah mendapatkan pendidikan formal dan informal. Saya pernah dididik di SD, SMP, SMU/SMA, dan perguruan tinggi.  Sepanjang masa itu, horison berpikir saya melebar seluas-luasnya. Tidak sempit. Tidak picik. Intelektualitas saya kuat, sehingga tidak tunduk pada mental-mental yang kedaerahan. Mental primordial, suatu kondisi yang segala urusan berangkat dan demi rasa kedaerahan. Horison berpikir seperti itu menjadi sempit, sesempit daerah asal, sesempit segala hal yang ada di dalamnya.  Jika saya bermental primordial seperti itu, untuk apa saya menyusahkan orang tua saya menyekolahkan diriku hingga di perguruan tinggi? Saya sudah banyak tertawa melihat orang-orang sekolahan yang sarjana, doktor, master, profesor di Sulawesi Selatan, tapi bermental primordial.  Contoh yang paling lugu ...

Kebaikan Rusak Kebaikan

Gambar
Dimana lagi saya mengakhiri kebimbangan ini, jika malaikat dan malaikat lainnya saling merusak Para pendakwah berlari menjauh dari Kitab, menebas seolah inkuisitor yang hanya tahu satu ayat. Mereka tidak kenal Tuhan. Tapi mereka begitu detil kenal musuh-musuh Tuhan. Para pendosa membagi diri, seperti Amoeba membelah diri. Padahal keduanya berangkat dari tempat, dimana iblis dan malaikat digerakkan oleh tujuan yang sama. Suatu tujuan yg tdk pernah disusun dlm kejujuran. Tapi selalu disebut, bahwa tujuan itulah kejujuran itu sendiri. Malaikat yang satu jelaskan hal yg tidak mungkin jelas. Malaikat saingan buat jadi tidak jelas dari hal yang sdh pasti jelas. Di ujung waktu yang hanya semenit, jutaan dosa dan aib harus diketik. Setelah itu, tinggal Tuhan yang ENTER. Gaduh. Tapi itulah teater. Tuhan, Malaikat, Pendosa, Penjahat. Semua tenang berada dlm satu naskah. Ada orang baik, lengkap dg maksud baiknya. Tapi lupa bahwa dalam sandiwara, kebaikan itu ada batasnya. Katamu, kata kalian: k...

Di Twitter, Jubir Golkar Sulsel Sebut Kopel Sulawesi Pecundang

Gambar
MAKASSAR, RAKYATSULSEL.COM – Juru bicara (jubir) Golkar Sulsel, Maqbul Halim, melancarkan kritikan kepada Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia. Kritik Maqbul, disampaikannya melalui akun twitter-nya beralamar @maqbulhalim. Kritik Maqbul disampaikan dalam delapan tweet yang menggunakan hashtag (tanda pagar) #Kopel_Sulawesi. Di tweet pertamanya, Maqbul mengkritik Kopel Sulawesi dengan menyebut Kopel sebagai LSM partisan. “Kopel Sulawesi, LSM partisan, mulai persoalkan proyek CPI di Sulsel. Apa lg agenda politik LSM ini? #Kopel_Sulawesi” tulis Maqbul dalam akunnya. Maqbul juga mengkritik Kopel Sulawesi yang tidak pernah mengungkit kasus PDAM Makassar. “Katanya melakukan investigasi di proyek CPI! Tp 6 thn data kerugian negara di PDAM Makassar, tdk pernah diinvestigasi. #Kopel_Sulawesi” tulisnya. “@maqbulhalim: Ada hubungan apa antara PDAM Makassar & Kopel Sulawesi shg lsm partisan ini tdk investigasi PDAM Mks? #Kopel_Sulawesi” tulis Maqbul berikutnya. ...

Berita Bias Atas Keterangan Saya

Gambar
Ini adalah percakapan saya dengan Ilham, reporter/editor @tribuntimur tentang posisi @syahrul_yl dalam struktur Tim Pemenangan Kandidat PRABOWO-HATTA di Sulawesi Selatan.  Percakapan melalui BlackBerry Messager ini berlangsung 25 Mei, siang, 14.15-14.51. Namun saat diberitakan dengan judul " Gubernur Syahrul Disebut Pimpin Tim Prabowo-Hatta di Sulsel"  mengalami bias negatif.  http://makassar.tribunnews.com/2014/05/25/akhirnya-gubernur-syahrul-pimpin-tim-pemenangan-prabowo-hatta-di-sulsel MH Maqbul Halim: PING!!! Ilham (ilo) Mangenre: Iye puang andi MH Maqbul Halim: Ada ji ternyata MH Maqbul Halim: Pin BlackBerry ta di bbku Ilham (ilo) Mangenre: Hahahaha,,iyaro kasi MH Maqbul Halim: Ubaca sms ta denre Ilham (ilo) Mangenre: Iyaro puang andi Ilham (ilo) Mangenre: Parellu ibalas yolo Ilham (ilo) Mangenre: Makkeda pikkogiro kesiapanta MH Maqbul Halim: Aga yaseng kesiapan? =-D Ilham (ilo) Mangenre: KesiapanG memenangkan parabowo-hatta rajasa puang andi=)) MH Maqbul Halim: Yaaa...

Anak Panah Jatuh di Sungai

Gambar
Mereka itu anak panah Jika belantara perang sedang diam mereka dionggok di kantong anak panah Tidak berbahaya, tidak menakutkan Bisa dipatahkan Bisa disimpan saat empunya sedang sibuk di ranjang Dalam suatu pesta malam, dan yang berbahaya sedang tenang, diam Tak ada tentara yang memeriksa anak panahnya Tapi di pinggangnya tetap terselip bilah pedang Anak panah tidak pernah kembali ke busurnya Sekali itulah mereka diluncurkan menukik pergi Mendesis menembus angin melumat bentang Menghajar, menubruk, menembus Juga meleset, melenceng ditelan gravitasi, mungkin jatuh di sungai Hanyut entah kemana dalam gelap malam Setelah itu, mereka mungkin terbuang dalam waktu Mereka entah dimana, ketika roti dan anggur sedang dibagikan di bawah tenda perang Saat perang menisbahkan pemenang, saat burung nazar berpesta di atas bangkai manusia, Kavaleri pulang dengan kudanya Infantri pulang dengan tombak dan pedangnya Artileri pulang dengan meriamnya...

Memang Enak Pilih Maqbul Halim

Gambar
Maqbul Halim, atau MH, mungkin bisa disebut orang yang ada apanya, sekaligus juga apa adanya. Dia bukan orang idealis, bukan juga orang yang betul-betul jahat. Yang pasti, dia adalah orang calon anggota legislatif (caleg) Partai Golkar (5) untuk DPRD Sulsel, dapil Sulsel2 nomor urut 5. Tidak banyak yang bisa diharapkan dari Alumni Komunikasi Universitas Hasanuddin 1999 ini. Tapi, dia bisa memberi harapan. Juga, dia bukan alat pemuas orang banyak, tapi bisa memberi kepuasan. Di DPD Golkar Sulsel, Maqbul juga bukan orang yang sangat penting, atau penting. Yang mungkin paling betul adalah, bisa jadi justru mementingkan diri, bukannya orang penting. Kalau Makcbulatov, nama rusak Maqbul Halim saat masih aktif kuliah di Kampus Merah Unhas Tamalanrea, adalah seorang calon legislatif, tentu kita bertanya, apa enaknya memilih Maqbul Halim? Pertama, Maqbul itu murah senyum. Senyumnya sangat melimpah saat-saat seperti sekarang ini, saat pen-caleg-annya sedang membara. Semoga dia tidak ter...

Kata Syahrul tentang Maqbul Halim

Gambar
Komandan @syahrul_yl : "Apa yang anda ragukan dari caleg-caleg Partai Golkar? Maqbul Halim itu juru bicara saya. Dia mantan anggota KPU Kota Makassar. Jadi, anda tidak salah pilih." Keterangan Syahrul YL saat sosialisasikan saya di Warkop HOT Tamalanrea, Senin, 24 Februari 2014.

Rehat Saat Rakorda BKPP GOLKAR SULSEL

Gambar
Makassar- Maqbul Halim berbincang bersama Hj Tenri Olle YL dan H Jushar Khuduri saat rapat koordinasi daerah BKPP (Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu) di Kantor Golkar Sulsel Jln Amanagappa Makassar.  Maqbul Halim adalah caleg DPRD SULSEL Dapil Sulsel 2 (Makassar B), Hj Tenri Olle YL dari Dapil Sulsel 3 (Kab Gowa dan Takalar), dan Jushar dari Dapil Sulsel 6 (Kab Bone).  @emhateam

Glasnot dan Prestroika

Gambar
Makassar, 18 jan 2014 Untuk mengejar ketertinggalan negerinya dalam Perang Dingin di penghujung abad silam, pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, menginisiasi restrukturisasi negara melalui kebijakan Perestroika dan Glasnost yang mulai dijalankan pada 6 Maret 1986.  Kebijakan itu memperoleh sambutan hangat dari rakyat, tetapi dikecam oleh golongan ortodoks yang menilai tindakannya terlalu ekstrim. Perestroika merupakan istilah di Uni Soviet untuk reformasi struktur politik dan ekonominya. Jika tidak, Soviet akan tertinggal dari Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat.  Glasnost adalah istilah untuk kebijakan mengenai keterbukaan dalam semua bidang di dalam struktur pemerintahan Uni Soviet. Uni Soviet saat itu, mungkin serupa Republik Indonesia saat ini, pemerintahaannya dirundung skandal dan penyalahgunaan kewenangan pejabat, perekonomian tidak teratur. Gorbachev kirim negaranya pergi meninggalkan kondisi buruk itu, termasuk membiarkan dirinya ditinggalkan dalam perjalanan ...

Cappo Community ke Maqbul Halim

Gambar
Makassar-CAPPO COMMUNITY adalah kumpulan orang-orang yang berhimpun untuk menjadi relawan H.A.M. Yagkin Padjalangi, anggota DPRD Sulsel periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Golkar. Alasan berkumpulnya mereka adalah karena rasa persaudaraan dan pertemanan yang tinggi di antara mereka, dan dengan Yagkin Padjalangi. Pada Pemilu Legislatif 2014 ini, relawan ini bekerja untuk memenangkan Maqbul Halim yang menjadi calon anggota legislatif dari Daerah Pemilihan Sulsel Dua, yaitu Kota Makassar B (Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Panakkukang, dan Manggala). (MH Team)