Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Verifikasi Berlapis Gaya Ato

Gambar
Siang hari itu pada suatu hari, waktu sudah menunjukkan pukul 14.00. Syarif Jimar, seorang teman kantor, sedang bersama saya. Sessat kemudian, ia sudah meluncur dengan sepeda motornya pergi menjemput Ato di sekolahnya, SDIT Albiruni. Lokasi sekolah ini tidak jauh dari tempat saya sedang rehat menikmati kopi panas bersama Syarif.   Ini adalah kali pertama Ato dijemput oleh Syarif. Syarif hanya pernah menjemput kakak Ato, Abi, di SD Unggulan Toddopuli sebelumnya dan Ato tidak pernah. Ato yang sudah duduk di kelas tiga ini, juga belum mengenal dan belum tahu siapa Syarif yang menjemputnya.  Syarif yang juga pertama kali injakkan kakinya di Albiruni, langsung memberitahukan penjaga sekolah bahwa dirinya bermaksud menjemput Ato pulang. Tak lama kemudian, Ato pun muncul di pintu utama sekolah lantai satu.  Ato mengetahui bahwa sosok laki-laki yang ada di depannya adalah orang yang bermaksud menjemputnya. Namun Ato bingung karena orang ini tidak pernah dilihatnya sebelumnya....

Menakar Peluang Caleg Golkar Dapil Sulsel II (Makassar B)

Gambar
Maqbul Halim Partai Golongan Karya akan bekerja keras demi mencapai target yang diingikan pada pemilu legislatif (pileg) 2014. Tak tanggung-tanggung, partai peraih kursi terbanyak di DPRD Sulsel pada Pemilu 2009 lalu ini mematok kursi yang ingin diraihnya pada pileg mendatang sebanyak 33 kursi dari 11 daerah pemilihan (dapil) yang tersebar di 24 kabupaten kota. Artinya, jika dihitung-hitung dengan caleg yang didorong saat ini, partai besutan Aburizal Bakrie ini harus mendapatkan 2-3 jatah kursi di tiap dapil yang diperebutkan. Khusus untuk dapil Sulsel II, Makassar B, partai beringin ini patut tersenyum, karena persaingan di dapil tersebut kurang sengit. Sehingga dipastikan 1 kursi sudah aman dikantongi. Direktur Eksekutif Indeks Politika Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir menjelaskan, menurut analisisnya, ada empat partai yang sudah pasti mendapatkan kursi di dapil yang memperebutkan 6 kursi dari 72 caleg yang mengincar kursi DPRD Sulsel. Partai tersebut masing-masin...

Irman YL Bisa Sehatkan Pemerintahan di Kota Makassar

Gambar
Pemerintah Kota Makassar telah lama memisahkan diri dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Hirarki dan tata kerja pemerintahan menjadi kontra produktif. Garis komando dan koordinasi dari Pemprov Sulsel ke Pemkot Makassar kehilangan titik destinasi. Kota Makassar digembleng oleh sosok kontraktor yang tidak mementingkan etika dan norma-norma pemerintahan selama delapan tahun terakhir ini. Level pemerintahan dalam otonomi daerah tidak menjadi referensi bagi aparat pemerintah Kota Makassar dalam melayani kebutuhan daerahnya. Sikap "pemberontak" walikota Makassar seperti itu pernah ditunjukkan saat Pemprov Sulsel meluncurkan pembangunan kawasan Center Point Of Indonesia (COI) di bilangan pesisir Kota Makassar. Pihak Pemkot Makassar mengaku belum pernah mengeluarkan izin bagi pelaksanaan proyek Pemprov Sulsel tersebut. Sikap pemkot Makassar seperti ini, tentu saja sulit diterima menurut azas-azas pemerintahan dalam otonomi daerah. Provinsi Sulsel ibarat bagian dari Kota Makas...

Kadir Remehkan Irman YL, justru Rugikan Golkar

Gambar
Tingkah paket kandidat Pilkada Kota Makassar 2013, Supomo Guntur - Kadir Halid (SUKA) meremehkan Irman YL sebagai figur calon walikota Makassar adalah tingkah yang tidak perlu. Tingkah itu justru merugikan Partai Golkar. Kandidat SUKA tidak perlu mengurusi kandidat lain. Karena SUKA adalah kandidat usungan Partai Golkar, dengan tingkahnya yang seperti itu, tentu saja Partai Golkar yang paling dirugikan.  Kandidat Partai Golkar sekaliber Syahrul YL saja, tidak pernah meremehkan kompetitornya. Bahkan, kandidat Partai Golkar yang pas-pasan pun tidak sampai meremehkan kompetitornya.  Cara-cara partai Golkar itu tidak meremehkan. Tetapi mengedepankan karya, kapasitas, kapabilitas dan kompetensi kandidat itu sendiri. Yang seperti itu, bukan tanda-tanda Partai Golkar.

Natsir Mansyur: Nurdin Halid harus Mundur dari Golkar

Gambar
Kekisruhan kepada anggota golkar sulsel yg terjadi saat ini dan menimbulkan kekisruhan di beberapa daerah di sulsel akan sangat mempengaruhi perolehan suara golkar, baik di pilkada maupun di pemilihan legislatif serta pilpres nanti.   Untuk legislatif dpr ri yg ditargetkan nanti 2014 ditargetkan 11 kursi, saya kira 8 kursi asja yg dapat diraih, krn partai lain akan memanfaatkan kekisruhan dan keresahan anggota ini. Persoalan ini perlu segera diperbaiki sebelum perolehan suara golkar di Sulsel turun.  Saya minta korwil golkar sdr Nurdin Halid dan Korprov Golkar Sulsel mundur sebelum suara Golkar turun drastis. Ini perlu agar ke depan kekisruhan dan keresahaan tdk bertambah parah. Kasihan Golkar kalau begini. Thanks  Natsir Mmansyur  Pengurus DPP Partai Golkar Aci, Natsir Mansyur,   0811853066

Supomo Guntur Pilih Uang

Gambar
Nurdin Halid atas nama DPP Golkar, telah memutuskan adik kandungnya, Kadir Halid mendampingi Supomo Guntur sebagai kandidat Pilkada Kota Makassar 2013. Sebelum keputusan itu, sempat berkembang ketegangan-ketegangan kecil yang terkait dengan tiga figur lain yang juga berjuang untuk ditetapkan mendampingi Supomo.  Tiga figur kader Golkar lainnya itu adalah Haris Yasin Limpo, Farouk M Betta, dan Andi Yagkin Padjalangi. Golkar Makassar menjagokan Haris dan Farouk, sementara Golkar Sulsel menjagokan Yagkin. DPP Golkar sendiri melalui Nurdin Halid menjagokan Kadir Halid. Supomo ditetapkan lebih dahulu sebagai calon walikoka oleh DPP. Sementara pendampingnya, DPP serahkan kepada Supomo untuk menentukan sendiri. Hasilnya di kemudian hari, Supomo kirim hanya nama Kadir Halid kepada Nurdin Halid.  Dalam sebulan terakhir, memang hanya kepada Nurdin Halid, Supomo meminta asistensi. Sementara terhadap Syahrul YL, ketua Golkar Sulsel, Supomo lebih memilih menghindar. Jadi, tentu saja Supomo...

Narsisme Akut

Gambar
Akhirnya, saya ditelan oleh arus narsisme. Suatu nasisme akut untuk mengusir ketidak-terkenalan

Buntut Kekalahan Di Pilkada Sinjai Dan Palopo - DPD I Minta DPP Golkar Bertanggungjawab

Gambar
M. Roem/Wakil Ketua Bid Organisasi Partai Golkar Sulsel MAKASSAR– Kekalahan kandidat yang diusung Partai Golkar Sulsel pada Pilkada Palopo dan Sinjai berpotensi terulang pada delapan daerah lainnya yang menggelar suksesi bupati/ wali kota, tahun ini. Kekalahan tersebut dinilai menjadi tanggung jawab DPP Partai Golkar. Karena itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulsel mendesak DPP melakukan evaluasi dalam penentuan pasangan calon yang diusung. Apalagi, penetapan pasangan calon yang kalah dalam dua Pilkada terakhir, terkesan dipaksakan elit DPP Partai Golkar. Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel, Muh Roem, menyatakan, kekalahan kandidat yang diusung partai di Palopo dan Sinjai harus segera disikapi, agar ke depannya partai berlambang beringin tidak menjadi bulan-bulanan parpol lain. “DPP harus terbuka, dan melakukan evaluasi perekrutan serta penentuan pasangan calon sehingga tidak terjadi lagi kondisi seperti di Palopo dan Sinjai. Ini demi kebaikan partai,”...

Pemerintahan Yang Sehat tanpa Ilham

Gambar
Karena permintaan twitterland, postingan saya di TL @maqbulhalim dengan hastag #sehat, saya posting kembali. Kali ini, postingan tidak lagi di micro-blog twitter.com, tetapi melalui blog pribadi saya ini. Naskah yang sadur dari twitter ini saya edit kembali. Pengeditan ini dikarenakan untuk meluruskan beberapa kata yang disingkat atau disimbolkan pada twitter. Kita tahu bahwa karakter yang disiapkan twitter sangat terbatas. Dan karena itu, karakter pun digunakan seefisien mungkin saat topik ini saya posting di TL Twitter @maqbulhalim pada 1 Februari 2013: ----------- Demi sehatnya pemerintahan di Provinsi Sulawesi Selatan, sebaiknya Ilham Arif Sirjauddin sebagai  Walikota Makassar mundur dari jabatannya sejak KPU Sulsel tetapkan pasangan SAYANG ditetapkan sebagai kandidat terpilih. Apalagi, sampai saat ini, Ilham tetap tidak mengakui kemenangan Syahrul Yasin Limpo sebagai Gubernur Sulsel pada Pilgub Sulsel 2013 untuk periode kedua. Itu artinya, Ilham tetap merasa dirinyalah pem...