Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2010

Bego Ala SBJ

Makassar, 18 Februari 2010 Dalam suatu pertemuan antara Presiden AS Barrack Obama dan SBJ, terjadilah perbincangan ikhwal keterpilihan kedua pemimpin negara yang dipilih langsung ini. Obama terlebih dahulu memulai perbincangan.  "Saya terpilih karena saya menawarkan program yang memang sangat dibutuhkan oleh Rakyat AS," jelas Obama kepada SBJ.   "Kalau anda sendiri, menawarkan apa yang dibutuhkan oleh rakyat anda sendiri?" tanya Obama kepada SBJ.   "Saya menawarkan pesona, dan gaya sopan santun," jawab SBJ singkat.   Obama pun termangut-mangut mendengar jawaban SBJ tersebut. Selanjutnya, Obama mengaku bahwa banyak orang kaya di AS yang mengorbankan keuntungan bisnisnya untuk keperluan kampanyenya. Untuk hal itu, Obama bertanya lagi kepada SBJ tentang pengorbanan tim suksesnya.   "Pendukung saya mengorbankan satu bank," jawab SBJ enteng.  Maqbul Halim

Andai Saya Ketua Harian, Bisa Lain Ceritanya

Ilham Arief Sirajuddin, Blak-blakan Bicara Partai Golkar (2-Selesai) Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Riau mengubah kondisi batin dan karier lham di ranah politik. Pemihakannya yang memilih berseberangan dengan arus utama kader Golkar asal Sulsel, terutama terhadap dua orang guru politiknya, Syahrul Yasin Limpo dan Nurdin Halid mengubah banyak hal. "Saya sempat jatuh semangat ketika kubu Surya Paloh kalah. Saya sadar langkah ini akan berdampak ke Musda Golkar Sulsel," akunya lirih. Kekhawatiran Ilham terbukti. Munas yang memenangkan Aburizal Bakrie (Ical) membuatnya gamang dan berdampak kritis terhadap karier politiknya. Tapi, bukan Ilham bila harus diam dan menyerah begitu saja. Sikapnya yang kukuh berdiri di barisan Paloh tak disesalinya. “Ini konsekuensi sebuah pilihan politik,” tegasnya. Pilihan politik itu tanpa alasan. Suami Aliyah Mustika ini punya argumen khusus. Pertama, karena merasa kecewa dengan kubu Aburizal yang tidak maksimal memperjuangkan Makass...

Saya Kader Golkar yang Menjadi Petarung Sejak Awal

Ilham Arief Sirajuddin, Blak-blakan Bicara Partai Golkar (1) Laporan Abubakar AR Sejak pekan lalu, Ilham Arief Sirajuddin menjadi buah bibir dan target buruan pekerja media. Bukan karena jabatannya sebagai walikota Makassar, melainkan intrik yang di Partai Golkar. Episode politiknya seakan tak pernah redup, kendati baru-baru ini menyatakan diri mundur dari kepengurusan partai terbesar di Sulsel itu. Berakhirkah karier politiknya setelah itu? Secara eksklusif dia menuturkannya panjang lebar kepada FAJAR. "Semua posisi atau jabatan yang saya peroleh, tak pernah diraih dengan instan. Semuanya melalui proses panjang dan perjuangan," ujarnya membuka pembicaraan. Ilham rupanya tidak ingin kekaderannya di Partai berlambang pohon beringin itu dipandang sebelah mata. Dia tidak ingin pencapaiannya sekarang disebut sebagai pemberian atau ditunjuk begitu saja. “Di Golkar, saya berjuang dari bawah. Karena itu saya bisa disebut petarung. Karier politik tertinggi saya di partai sebagai ketu...

ICMI-Pemkot Diskusikan Pengangguran

komunitas Kamis, 4 Februari 2010 KONSEP yang dikembangkan lembaga ekonomi syariah seperti Baitul Mal Wattamwil (BMT) diyakini bisa menjadi solusi mengatasi pengangguran yang menjadi salah satu masalah perkotaan. Hal ini mengemuka pada diskusi yang diselenggarakan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Korwil Sulsel di Warkop Phoenam, Jl Boulevard, Makassar, Rabu (3/2). Badan Pekerja Pusat Inkubasi Bisnis dan Usaha Kecil (Pinbuk) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sulsel memberi apresiasi khusus terhadap mewabahnya Baitul Mal Wattamwil (BMT) di Sulsel. Ketua Pinbuk ICMI Sulsel, Idris Parakkasi, menyebut BMT di Sulsel kini sudah memiliki 22 ribu nasabah. "BMT se-Sulsel saat ini memiliki aset Rp 22,5 miliar dengan modal Rp 58 miliar. Outstanding pembiayaan kurang lebih Rp 14,7 miliar dengan menghimpun simpanan masyarakat Rp 98 miliar. Dengan proses yang tidak rumit, BMT bisa membantu munculnya enterpreneur baru yang kreatif dan membuka lapangan usaha yang baru," kata...

Pemkot Makassar Seharusnya Lirik Konsep Ekonomi Kerakyatan

Laporan: Mansur AM. tribuntimurcom@yahoo.com Rabu, 3 Februari 2010 | 12:13 WITA MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Diskusi ICMI Korwil Sulsel di Warkop Phoenam, Makassar, masuk sesi pertanyaan. Tiga penanya yang tampi meminta komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk melirik konsep ekonomi keumatan untuk mengatasi pengangguran di Kota Makassar. "Selama puluhan tahun, konsep ekonomi yang ditawarkan pemerintah tidak berhasil mengurangi pengangguran. Bagaimana kalau pemkot Makassar mempelopori konsep ekonomi keumatan dengan starting point-nya pemberdayaan masjid sebagai pusat perekonomian," kata guru besar UIN Alauddin, Makassar, Prof Jalaluddin Rahman. Jalal saat ini tercatat sebagai Ketua Badan Pengawas Pusat Inkubasi Bisnis, dan Usaha Kecil (Pinbuk), ICMI Orwil Sulsel. "Bagaimana kalau kita kembangkan baitul mal di masjid-masjid," kata Jalal. Dua penanya lainnya Sirajuddin Amri dan Mas'ud meminta komitmen pemerintah untuk memaksimalkan pengelolaan zakat dari warga yang ...