Maqbul Halim yang terus bergerak dan hal-hal yang sengaja tidak diketahui. Maqbul adalah seorang hamba Tuhan yang tidak pernah sempurna. Hidupnya kaya karena banyak kekurangan. Dunia kecil Maqbul di blog ini, semuanya adalah cerita yang diceritakan.
BRIDGE Course
Peserta Kursus BRIDGE yang diselenggarakan oleh NAM-CSSTC, International IDEA, dan Deplu RI di hotel The ACACIA, Matraman Jakarta, 11 - 13 Maret 2009. ------------------------------------
Siaran Pers LSI Deny JA Kendati masih memimpin elektabilitas dengan 34,6%, paslon nomor urut 1, Munafri Arifudin – Aliyah Mustika Ilham (MULIA) terancam disalip paslon nomor urut 2, Andi Seto Asapa – Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) yang trendnya terus menaik, dari 21,0% pada September lalu menjadi 29,5% pada November 2024. Demikian hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA tentang preferensi pemilih terhadap 4 pasang calon yang berkontestasi pada Pilwakot Makassar 2024. Hasil survei tersebut dipaparkan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah kepada pers di Kota Makassar, Rabu (20/11/2024). Survei dilakukan dari tanggal 10 – 16 November 2024. Menggunakan metodologi standar Multi Stage Random Sampling melalui wawancara tatap muka kepada 800 responden terpilih dengan margin of error 3,5%. Menurut Toto, dari pengalaman melakukan ratusan kali survei, calon yang punya trend naik, biasanya akan terus menaik dan selalu menjadi a...
Maqbul Halim Paslon Sudirman-Fatma bakal melaju tanpa lawan di Pilgub Sulsel 2024. Untuk sementara, seperti itu kabarnya. Tersisa PKB dan PDI Perjuangan yang sampai sekarang tetap berdiri tegar menolak mendukung Paslon Sudirman-Fatma. Partai PPP yang terus meyakinkan dirinya dan publik mendukung pencalonan Danny Pomanto, mulai terlihat sosoknya di kubu Sudirman-Fatma. Pada sisi lain, Danny Pomanto yang diklaim publik sebagai penantang Amran Sulaiman (berikut adiknya yang bakal Cagub, Sudirman Sulaiman) di Pilgub Sulsel 2024, mengakui bahwa ada kesulitan membangun koalisi parpol yang akan mencalonkannya. Kesulitan itu bukanlah berasal parpol itu sendiri. Kubu Danny mengklaim diri sebagai pelindung nafas demokrasi di Pilgub Sulsel 2024. Jika Danny tidak mampu menembus kekuatan tembok besar untuk menjadi cagub di Pilgub Sulsel 2024, kata klaim kubu Danny, maka demokrasi di Sulawesi Selatan bakal "tutup usia", dan Sulawesi Selatan bakal tanpa kemajuan dan akan terus mundur....
IDENTITAS (Pernah) Dua Wajah (1) Oleh Maqbul Halim Pada dasarnya, hasrat untuk bergabung bersama Penerbitan Kampus (PK) Identitas Unhas itu adalah obsesi saya sejak kelas dua SMA. Suatu ketika, mungkin tahun 1989, KKN Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) menghadirkan Pelatihan Jurnalistik (Baca: Majalah Dinding BOM-Ger ). Sejak itu, saya terkesan dengan nama Identitas, dan dunia jurnalistik, bahkan sampai hari ini. Tahun 1992, saya diterima di Unhas pada Jurusan Ilmu Komunikasi, program studi Jurnalistik tahun 1992. Usai segala prosesi penerimaan mahasiswa baru yang saya jalani, saya mulai mencari tahu gerangan ikhwal koran kampus yang bernama Identitas itu. Saya mulai rutin membaca lembaran koran ini. Ini tentu merupakan langkah awal yang bagus. Awal belajar di kampus Unhas Tamalanrea ini, saya tidak banyak mengenal sosok yang menjadi teman-teman kuliah di angkatan saya, baik angkatan di Fisip maupun angkatan di Jurusan Komunikasi. Sebaliknya dan sangat miris, saya hampir tida...
Pendidikan Saya menamatkan sekolah sarjana di Departemen Komunikasi Universitas Hasanuddin tahun 1999. Saya masuk di Unhas pada tahun 1992 melalui jalur tes UMPTN. Sebelumnya, saya menempuh sekolah dasar, menengah dan atas di sekolah Muhammadiyah Kec. Belawa, Kab. Wajo. Tamat SMA tahun 1991, tamat SMP Muhammadiyah tahun 1988, tamat SD Muhammadiyah tahun 1985, tamat TK Aisyiyah Muhammadiyah tahun 1979. Saya menyelesaikan studi sarjana (S1) di Universitas Hasanuddin, departemen Ilmu Komunikasi pada tahun 1999. Saya mengikuti wisuda Unhas gelombang ke-3 tahun itu. Wisuda waktu itu berlangsung di Auditorium Baruga A Pettarani, dimana waktu pengucapan yudisium resmi tercatat istimewa, karena tepat pukul 09:00, tanggal 9 bulan 9 tahun 1999. Keistimewaan lainnya, wisuda ini juga merupakan kegiatan "cuci gudang". Saya termasuk yang sudah lama diendapkan di gudang akademik karena masa studiku sudah menginjak tahun ke-7. Pada artikel-artikel selanjutnya, akan ada sesi tentang kenap...
IDENTITAS (Pernah) Dua Wajah (5) Oleh Maqbul Halim Sebelumnya, saya sempat menyebut ada sisa ketegangan di dapur redaksi Identitas saat hari berangkat raker ke Bantimurung. Seorang senior dan juga petinggi Identitas, merasa dirinya dizalimi. Senior ini sudah ber-Identitas lebih dahulu 4 tahun daripada saya sendiri. Di kesempatan itu, dia menuding adik-adiknya yang masih berstatus reporter magang, telah berbuat zalim pada dirinya. Dia memprotes perlakuan tersebut, namun sepertinya dia tidak ingin frontal. Saya tidak menyangka ia hanya mengeluh seperti itu. Bukan waktaknya yang seperti itu. Kalau ada kata yang tidak tepat namun tidak meleset jauh untuk menggambarkan sosoknya, saya pilih kata angker. Peran senior ini sangat strategis, karena bertugas sebagai produser, terutama saat proses pra cetak Identitas di percetakan Sulawesi Jln Mappanyukki. Selain sebagai produser, dia juga masih aktif meliput dan menulis berita sebagai reporter. Kalau dia sudah turun meliput, saya dan ...
(Maqbul Halim) SENIN, 23 September 2024, KPU Makassar umumkan hasil pengundian nomor urut calon walikota dan wakil walikota Makassar Pilkada Kota Makassar 2024. Empat pasangan calon (paslon) mendapatkan nomor urut yang kata mereka masing-masing adalah nomor terbaik. Paslon Appi-Aliyah (MULIA) mendapatkan nomor 1 (satu), Seto-Rizky (SEHATI) nomor 2 (dua), Indira-Ilham (iNIMI) nomor 3 (tiga), dan Amri-Rahman (AMAN) mendapatkan nomor 4 (empat). Paslon urutan 1 dan 2, yakni MULIA dan SEHATI, punya cerita tersendiri, dan menarik. Mari kita simak, kenapa hal ini menarik. Senin, 16 September, Tribun Timur Online memberitakan dua Tokoh Sulsel mewakili entitasnya sedang berseteru di Pilkada Kota Makassar 2024. Muhammad Surya mewakili kalangan politisi dan Choel Mallarangeng mewakili kalangan konsultan politik. Tentu keduanya tidak mewakili secara resmi lingkungan/komunitas mereka masing-masing. Setidaknya, begitu cara jurnalis Tribun Timur memformat eksistensi keduanya dalam konteks ...
Komentar