Handuk Ayah
Kemarin, 27 Januari 2008, saya di Bandara International Hasanuddin, di salah satu restoran fastfood. Saya didampingi Sabaruddin, staf saya di KPU Kota Makssar. Waktu di telepon selulerku sudah menunjuk pukul 14.20 wita ketika inbox menunjuk adanya pesan baru yang masuk. Saya tidak sempat membacanya karena sedang mencicipi hindangan makan siangku di salah satu restoran kawasan Bandara Hasanuddin, Makassar. Saya memang sangat lapar karena telat makan, tetapi saya sungguh penasaran dari siapa gerangan pesan baru ini. Beberapa saat kemudian, lagi-lagi pesan baru masuk kembali ke inbox telepon selulerku. Saya akhirnya tidak sempat menuntaskan santap siangku. Dengan tangan yang belepotan, saya meraih telepon selulerku dan membuka inbox-nya. Beberapa pesan baru memang baru saja masuk. Saya buka pesan pertama dan mengejutkanku luar biasa. Salah satu pesan itu adalah dari adikku sendiri, Nurul Ulumi, “Alhamdulillah, Soeharto sudah meninggal pukul 13.15 wib di RSU Pusat Pertamina.” Saya pun m...