Postingan

Menampilkan postingan dari 2008

Simulasi Mencentang, KPU Undang Seluruh Parpol

Selasa, 23-12-08 | 22:03 | 24 Zulkifli Cs Juga Pamitan MAKASSAR--Masa kerja Zulkifli Gani Ottoh bersama empat rekannya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar tinggal sehari. Tetapi di pengujung masa kerjanya, Zulkifli Cs tetap menyelenggarakan simulasi tata cara mencentang. Rencananya simulasi ini akan dipusatiak di gedung KPU Makassar, Jl Toddopuli Makassar, Selasa, 23 Desember pagi ini. Pimpinan 38 partai politik peserta pemilu diundang dalam simulasi itu. Bahkan menurut Zulkifli, setiap parpol juga diminta membawa konstituen sepuluh orang untuk simulasi tata cara mencentang. "Dalam simulasi itu terlihat bagaimana respons masyarakat terhadap perubahan tata cara penggunaan suara di bilik suara pada pemilu legislatif mendatang," kata Zulkifli kepada Fajar, Senin, 22 Desember. Selain pimpinan parpol, KPU juga mengundang perwakilan orang cacat untuk mengikuti simulasi. Pamitan Momentum simulasi itu juga akan dimanfaatkan Zulkifli Cs untuk pamitan. Soalnya, Rabu, 24 Desember be...

Tetapkan Anggota KPU, Jayadi Cs Dikecam

Selasa, 23-12-2008 Makassar, Tribun - Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea (HPMT) mendemo KPU Sulsel, Senin (22/12). Mereka memprotes penetapan lima anggota KPU Jeneponto yang dilakukan Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas bersama anggota, Samsir A Rahim, Ziaurrahman Mustari, Lomba Sulthan, dan Nusra Azis. HPMT menilai keputusan KPU Sulsel berbau nepotis. "Makanya kami tidak percaya lagi dengan KPU Provinsi Sulsel. Kami sangsi akan independensi KPU yang sarat kepentingan," terang Ketua Umum PB HPMT Afrizal Machmud. Mereka juga menyatakan mosi tidak percaya terhadap anggota KPU Jeneponto terpilih. Lima anggota KPU Jeneponto yang baru ditetapkan itu adalah Mushtova Kamal MPd, M Agus MPd, Adul Rahmat, Nur Jalil MH, dan Khaeruddin. "Makanya kami meminta agar diadakan pemilihan ulang karena anggota yang sekarang sarat dengan nepotisme," katanya. Sejumlah lembaga menyatakan protes dan kecaman ke KPU Sulsel atas keputusan pleno menetapkan anggota...

5 Anggota KPU Makassar Pamit

Gambar
Selasa, 23-12-2008 Makassar, Tribun - Masa jabatan lima anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar berakhir, 24 Desember 2008. Ketua KPU Makassar Zulkifli Gani Ottoh mewakili empat rekannya mohon pamit, Senin (22/12). Sejak Juni 2003 hingga akhir Desember 2008, kata Zulkifli, pihaknya telah menyelenggarakan enam pemilu. Pertama, Pemilu Legislatif 2004. kedua, Pemilu Presiden Wakil Presiden putaran pertama, 2004. Ketiga, Pemilu Presiden Wakil Presiden putaran kedua, 2004. Keempat, Pemilu Gubernur Wakil Gubernur Sulsel 2007. Kelima, Pemilu Walikota Wakil Wali Kota Makassar dan terkahir, persiapan Pemilu Legislatif 2009 yang sudah pada tahap 90 persen. "Pasti banyak kekurangan dan keterbatasan kami. Mungkin hanya sedikit yang tercatat sebagai kesuksesan, tapi semua itu tidak perlu diuraikan. Semata karena keihlasan dan pengabdian. Bentuk kecintaan terhadap kota kelahiran yang telah membesarkan kami, Kota Angingmammiri. Akhir kata, kami meminta terima kasih dan mohon maaf atas ...

Maqbul akan Pergi dari KPU Makassar

Makassar, 21 Desember 2008 Jam sudah menunjukkan pukul 13.05 wita di Tanjung Bayang, tempat rekreasi dan berenang di lokasi Tanjung Bunga, Makassar. Zulkifli Gani Ottoh sudah sejam lebih berbicara mengenai berbagai hal di hadapan anggota PPK se-Kota Makassar, disertai segenap staf sekretariat KPU Kota Makassar. Ketika usai berbicara, Guntur Indonesia, ketua PPK Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, mengambil alih mik (microphone). Ia meminta agar saya dan anggota KPU Kota Makassar lainnya tidak beranjak dulu dari tempat duduk. Guntur menjelaskan bahwa ia, sebagai atas nama komunitas PPK se-Kota Makassar, akan menyerahkan tanda mata kepada kami yang akan mengakhiri masa jabatan dalam waktu tiga hari lagi, yakni pada Rabu, 24 Desember 2008. Dari hati yang paling tulus dan paling dalam, Guntur menyerahkan cincin emas yang berpermata kepada kami berlima. Guntur sendiri yang langsung mengenakan cincin itu di jemariku. Ia memeluk saya dengan erat. Saya dan dia menitiskan air mata. Nurhidaya ...

Lupa Nama Partai

Makassar, 16 Desember 2008 Seorang perempuan paruh baya sedang bergegas menuju loket pengambilan formulir SKCK di Markas Polisi Daerah (Mapolda) Sulawesi Selatan. SKCK diperlukan sebagai salah satu persayatan menjadi calon anggota legislatif. Sebelum menyerahkan formulir, polisi yang bertugas di loket tersebut bertanya kepada perempuan paruh baya ini. "Ibu, dari partai mana?" tanya sang polisi yang mengintip di lubang loket. "Saya dari partai [...../dihapus], pak," jawab perempuan tersebut sambil mengulurkan tangannya menggapai formulir dari tangan petugas loket. Perempuan itu menyebutkan dengan baik nama partai itu, karena memang ia juga bakal menjadi calon legialtif dari partai yang ia sebutkan itu. Karena nama partai yang disebutkan adalah partai baru, tentu saja si petugas tidak tahu. "Ibu, boleh saya tahu, apa kepanjangan singkatan nama partai yang ibu sebutkan tadi itu," tanya polisi lagi. "Aduh, gimana ya! Tunggu dulu pak, saya telepon dulu sek...

Muhammadiyah Tak Urus Kader ke KPU

Sabtu, 13-12-2008 Makassar, Tribun - Kepala Kantor Muhammadiyah Sulsel Haidir Fitra Siagian mengaku terusik dengan munculnya sejumlah calon anggota KPU yang tiba-tiba mengaku kader Muhammadiyah. Sekretaris Eksekutif Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulsel ini menegaskan, Muhamamdiyah tidak mengurus kader untuk menjadi anggota KPU. Haidir mengaku tidak tahu mereka yang disebut kader Muhammadiyah itu. "Justru yang minta rekomendasi, Ilham Hamid dan Syamsuriadi (ketua bidang/pengurus teras) dan Muhammadiyah merekomendasikannya, tapi kedua tidak lolos 10 besar di Makassar," ujar Haidir, Jumat (12/12). Dia mengklarifikasi berita beberapa hari terakhir yang menyebutkan kandidat KPU didominasi kader Muhammadiyah. Hadiri mencontohkan, seleksi KPU Palopo. Menurutnya, Yusuf Kamaruddin dan Bulutenre, yang dapat rekomendasi Muhammadiyah tidak lolos 10 besar di daerah ini. "Yang lolos di Makassar, hanya dua Muhammadiyah asli, hanya Panca Nurwahidin dan Armin (anggota bidang dakwah). Maq...

Fit Calon KPU, Lomba Tanyakan Kondisi PSM

Jumat, 12-12-2008 Adik Jayadi dan Ipar Lomba Bersaing di Jeneponto Makassar, Tribun - Tes wawancara calon anggota KPU Kota Makassar berlangsung 10 jam. Uji kelayakan ( fit and proper test ) dilakukan empat anggota KPU Sulsel, Samsir A Rahim, Ziaurrahman Mustari, Lomba Sulthan, dan Nusra Azis. Ketua KPU Jayadi Nas tidak hadir karena berada di Jakarta. Tes dimulai pukul 09.00 hingga pukul 19.00. Diawali oleh calon anggota KPU dari akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, M Armin. Kandidat menunggu giliran di luar ruangan pola KPU Sulsel. KPU memanggil kandidat secara acak. Kandidat ditanyai 45 hingga 60 menit. "Kita tidak tahu kapan giliran kita masuk. Jadi kita menunggu saja giliran dengan hati berdebar," ujar kandidat, Nurmal Idrus. Wartawan yang juga Humas PSM Makassar ini menunggu sekitar 10 jam karena dia mendapat giliran terakhir, sekitar pukul 18.15. Lomba tak lupa menanyakan perkembangan PSM kepada Nurmal. Jayadi termasuk PSM. Terakhir, dia duduk di d...

Hasil Timsel Makassar dan Jeneponto Dipertanyakan

Rabu, 10-12-2008 Diminasi Muhammadiyah di Makassar; Perubahan Pleno di Jeneponto Makassar, Tribun - Mantan anggota Tim Seleksi Anggota KPU Sulsel Abd Rachmat Noer yang juga Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel mengkritisi pola rekrutmen calon anggota KPU Jeneponto karena tidak transparan dan tidak lazim. Dalam konferensi pers di Warung Kopi Phoenam, Makassar, Selasa (9/12), Rachmat mengatakan, hasil 10 besar calon anggota KPU Jeneponto tidak lazim karena terjadinya perubahan nama di luar hasil pleno. Hasil seleksi calon anggota KPU Jeneponto menuai protes dari sesama tim seleksi (timsel) akibat tidak transparannya proses seleksi. Timsel KPU Jeneponto, Zain Hanafi, memprotes empat rekannya yang telah mengubah hasil rapat pleno. Menurutnya, hasil rapat pleno sudah ditetapkan 10 nama, satu di antaranya status incumbent. Namun belakangan, empat rekannya melakukan perubahan. Dua nama yang sebelumnya ditetapkan dari hasil pleno dicoret lalu diganti dengan dua nama berstatus incumbent. (lihat, Me...

Maqbul Halim ke KPU Makassar Lagi? (5)

Sinjai, 08/12/08 Akhirnya, saya tidak lulus. Namaku tak ada pada 10 orang calon yang akan dikirimkan oleh tim seleksi ke KPU Propinsi Sulawesi Selatan. Pahir Halim, kolega saya sesama anggota KPU Kota Makassar yang lama, juga tidak lulus. Tadi malam pukul 21.13 wita, saya mencoba hubungi Sabaruddin yang terus mendampingi tim seleksi sebagai sekretaris tim seleksi dalam setiap rapat. Panggilan telepon saya tidak dijawab. SMS dari Pahir untuk saya yang menyebutkan informasi terakhir tentang keputusan tim seleksi itu, juga saya teruskan kepada Sabar, sapaan akrab Sabaruddin. Ia tidak membalasnya. Saya juga menghubungi rumah saya di Tidung, bila saja ada pemberitahuan ke sana. Pada formulir pendaftaran, saya cantumkan nomor telepon rumah di sana sebagai alternatif kontak saya selain nomor selulerku yang sudah sebulan lebih ini tidak aktif. Adikku yang menghuni rumah itu sekarang, Nurul Haerul, mengaku belum menerima telepon dari siapa pun yang mencariku pada malam itu. Sabar tidak merespon...

Hanya Satu Incumbent Lolos

(07 Dec 2008, 72 x , Komentar) Seleksi Calon Anggota KPU Makassar MAKASSAR -- Hanya satu incumbent yang berpeluang terpilih kembali menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar.Dari tiga calon yang bersaing, hanya satu orang yang berhasil menembus tahapan seleksi 10 besar. Ketiga incumbent yang kembali bertarung tersebut adalah Dirgahayu Lantara, Maqbul Halim, dan Pahir Halim. Informasi yang diperoleh Fajar, Sabtu, 6 Desember malam tadi, hanya seorang di antaranya yang lolos ke tahapan seleksi berikutnya. Dia adalah Digahayu Lantara, mantan dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI). Dirga, sapaan Dirgahayu, masuk di KPU Makassar di pengujung keanggotaan. Dia masuk menggantikan Tenri A Palallo yang naik tingkat ke KPU Sulsel kala itu. Mantan ketua Panwas Makassar untuk Pilgub Sulsel Novandy Imam juga disebutkan lolos 10 besar. Begitu pula dengan mantan anggota Panwas Pilkada Makassar Sakka Pati. Ada pula nama Abdul Rauf Suddin, Ahmad Namsung, dan Armin. Empat nama calon lainnya y...

Timsel KPU Makassar Tetapkan 10 Besar

Sabtu, 06-12-2008 | 23:14:29 Laporan: muhammad irham/as kambie. tribuntimurcom@yahoo.com Makassar, Tribun- Setelah melewati perdebatan panjang, tim seleksi calon anggota KPU Kota Makassar akhirnya menetapkan 10 besar kandidat. Nama itu diakui sudah diserahkan ke KPU Sulsel, Sabtu (6/12) petang. Dari kesepuluh nama itu, dua incumbent dipastikan tersingkir. Kedua incumbent KPU yang tersingkir adalah Maqbul Halim dan Pahir Halim. Keduanya tidak masuk dalam nominasi 10 besar yang diusulkan oleh tim seleksi. Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar, M Fadli, juga dipastikan tidak lolos. "10 besar memang sudah kami sepakati. Tapi, sesuai kesepakatan timsel, nama-nama itu tidak boleh disebutkan sebab akan diumumkan secara resmi besok (hari ini)," ujar anggota timsel, Abd Latif Jusuf. Selain Latif, timsel lainnya adalah Prof Saldy AD, Dr Nasrullah, Abd Latif Yusuf, Prof Dr Hambali Thalib, dan Mustawa. Tim ini diketuai Dr Nasrullah. "Inilah hasil tim seleksi yang dis...

Maqbul Halim ke KPU Makassar Lagi? (4)

Makassar, 06 Desember 2008 Waktu itu, awal April 2008, saya mendapat pesan singkat dari Rachmat Noer, anggota tim seleksi calon Anggota KPU Propinsi Sulawesi Selatan periode 2008 – 2013. Saya tidak langsung membacanya ketika telepon selulerku mengeluarkan bunyi peringatan pesan singkat. Apalagi waktu itu, saya sedang sibuk menyusun draft outline materi serial diskusi sebagai rangkaian kegiatan Milad Muhammadiyah Sulawesi Selatan di Makassar yang tinggal beberapa hari lagi. Kru panitia milad yang sedang berjibun di kantor akademik Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar lantai dua, mendesak agar saya segera membaca pesan singkat tersebut. Saya tetap belum membacanya hingga tak ada lagi teman panitia yang mendesakku untuk membacanya. Pesan singkat Rachmat hanya satu kata: “Selamat.” Saya membacanya dan kemudian tersenyum. Saya bahagia waktu itu karena saya sendiri yakin bahwa ucapan Selamat itu merupakan pertanda kelulusan saya ke peringkat 10 besar seleksi calon ang...

Dari Seleksi Wawancara Calon Anggota KPU Makassar

Gambar
Jumat, 05-12-2008 Berkeringat di Ruangan Ber-AC Seleksi wawancara calon anggota KPU Kota Makassar, di Balaikota, Kamis (4/12) kemarin, berlangsung ketat dan alot. Peserta mengakui, standar yang dipakai tim kali ini terhitung berat dan butuh konsentrasi besar untuk melaluinya. Bagaimana tidak, setiap peserta paling minimal berada di dalam ruangan dan diuji oleh lima tim seleksi selama satu jam. Akibatnya, seleksi yang dimulai pukul 09.00 Wita itu, baru berakhir pada malam hari, sekitar pukul 20.00 Wita, tadi malam. ''Berat, tetapi kita tetap optimis. Saya pikir, konsentrasi memegang peranan penting,'' kata salah seorang peserta seleksi, Izdin Idrus, ketika ditemui usai melakukan wawancara. Izzdin mengaku, meski ruangannya berpendingin, tetapi para peserta rata-rata berkeringat ketika keluar ruangan karena stres. Dalam pantauan BKM, tim seleksi yang terdiri dari Prof DR Sadli, AD, MPA, Drs. H. Latief Yusuf, Mustawa Nur, SH, MH, Prof. DR. Hambali dan DR. Nasrullah, memang ...

Calon Komisioner Dicecar soal UU Pemilu

(05 Dec 2008, 12 x , Komentar) MAKASSAR -- Tes wawancara bagi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar yang berlangsung Kamis, 4 Desember, diikuti sepuluh calon, masing-masing, A Dirgahayu Lantara, Abd Rauf Sudding, Abdillah mustari, Ahmad Namsum, Akbar M Kurusi, Andi Fadli, Armin, Danial, M Izzdin Idrus, dan Maqbul Halim.Dalam tes yang digelar di Sekretariat Pansel KPU Kota Makassar Balaikota Jl Ahmad Yani tersebut, setiap calon dicecar pertanyaan seputar undang-undang, juga aturan-aturan mengenai pemilu. Salah seorang calon, Dirgahayu Lantara yang ditemui kemarin mengungkapkan, selama satu jam sepuluh menit, dirinya dicecar dengan pertanyaan seputar undang-undang, hukum, serta masalah-masalah pemerintahan. Sekretaris KPU Kota Makassar yang juga Sekretaris Panitia Seleksi (Pansel), Sabaruddin, kemarin mengungkap, para bakal calon (balon) anggota KPU tersebut, diwawancarai lima pansel, yakni, Nasrullah, Prof Sadli, Mustawa Nur, Prof Hambali, dan Muh Latief Yusuf. Menurut...

Maqbul Halim ke KPU Makassar Lagi? (3)

Makassar, 05/12/08 Meskipun ada pertimbangan atau pemikiran lain dari saya, tetapi saya masih ada sedikit keyakinan bahwa harapan mereka agar saya melanjutkan kiprah di KPU Makassar adalah sesuatu yang ikhlas. Hal ini cukup kontroversial karena sebelumnya saya sudah memutuskan bahwa dukungan dan harapan mereka tidak menjadi alasan atau motivasi untuk urusan ini. Tapi, mari kita memilih pengandaian lain, bahwa mereka betul-betul bisa dipercaya ihklas menyatakan harapannya. Saya juga tahu, sebagian besar dari mereka hanya mungkin bermodalkan doa, atau harapan dari hati yang paling dalam. Di antara mereka, hanya sedikit yang saya percaya bisa berbuat dan memberi pengaruh terhadap jalannya proses seleksi yang akan ditentukan hasilnya pada malam ini oleh Tim Seleksi. Bagi saya, sulit untuk melihat adanya kaitan yang saling berpengaruh antara harapan mereka dan pertimbangan-pertimbangan tim seleksi. Apakah harapan mereka itu, seperti Sabaruddin, Yusuf Pani, Anwar, Suwarno, Syamsu Rizal MI, D...

Maqbul Halim ke KPU Makassar Lagi? (2)

Gambar
Makassar, 03/12/08 Saya membubuhkan tanda tangan pada setiap jenis formulir yang ada di hadapanku, pada siang 3 Nopember 2008 itu. Hati kecilku ketawa. Ketika saya membubuhkan tanda tangan itu, berarti saya telah mendustai diriku secara sadar dan sempurna. Itu berarti juga saya mendustai orang-orang yang telah mendengar sendiri pengakuanku bahwa saya tidak akan mendaftar lagi di KPU Kota Makassar. Kelihatannya, saya memang sangat lucu. Tangan saya bergerak lincah menggoreskan tintah di atas setiap tempelan materai Rp 6 ribu yang melekat di atas tulisan namaku pada formulir-formulir pendaftaran itu. Saya bertanda tangan seperti tidak ada masalah sebelumnya. Dari cara bertanda-tangan seperti itu, seakan-akan ini adalah keputusan yang menggembirakan, atau keputusan yang tidak memerlukan perdebatan sebelumnya. Anca Darmawangsyah (anggota PPK Kec. Rappocini) dan Jus (satu-satunya anggota PPK Kec. Ujung Tanah), duduk di depan meja kerja menunggu kepastian, apakah saya betul-betul sudah berta...

Kisah Trio Bom Bali dari Majalah SABILI

Assalamu alaikum Saya share dari mailing list tetangga... Mungkin berguna untuk melihat kematian dari sebuah perspektif Wassalam, Yani Kejaksaan Agung bakal mengeksekusi trio terpidana bom Bali I akhir Ramadhan nanti. Ketiganya kini tinggal menunggu hari, kala sang maut tiba. Akankah eksekusi mengakhiri segala misteri? Alhamdulillah, di Sabtu siang yang cerah itu, (30/8), saya berkesempatan menjenguk trio 'pelaku' bom Bali I di Nusakambangan, juga sempat berbicara empat mata dengan tiap orang dari ketiganya. Saya berhasil masuk ke dalam Lapas Klas I Batu Nusakambangan dan bertemu mereka dengan mengaku sebagai sepupu Imam Samudera yang datang dari Jawa Timur. Tentu saja semua ini karena pertolongan Allah jua, dan atas kebaikan hati seseorang yang mau mengizinkan saya ikut dalam rombongannya. Liputan tentang kunjungan TPM (Tim Pengacara Muslim) dan keluarga 'bomber' itu memang luarbiasa besarnya. Puluhan jurnalis dari berbagai media tumpah ruah di Dermaga Wijayapura, pint...