Tenri Naik Kelas

Senin, 24 September 2007, saya telat bangun. Suhu di kamar tidurku kira-kira memberitahuku bahwa hari sudah menjelang siang. Gerah dan cahaya matahari di luar rumah sudah terik. Sebagian tidur pulasku memang harus saya sumbangkan untuk berhelat sahur dalam rangka puasa Ramadhan 1428 H. Apalagi, saya juga baru lepas dari belitan perbaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilgub Sulsel 2007 yang nyaris tidak memberiku momen istirahat selama lebih sepekan berturut-turut. Pagi itu, saya menyempatkan diri membersihkan mobil dari debu dengan sapu bulu. Suara cekikikan Ato dan Abi (anak saya yang kedua dan pertama) kedengaran sedang bermain dengan anak tetangga. Ketika mendengar mesin mobil menderu karena dipanasi, mereka langsung menghambur datang menyerbu masuk ke dalam mobil. Mereka berlomba memencet yang bisa mereka pencet di kabin mobil. Meski begitu, saya masih meragukan kemampuan mereka meng-"switch on"-kan handphone GSMku yang masih berstatus "idle". Seperti biasa, kanto...