Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2007

Bolaang Mongondow dan APBD-nya

Kota Kotamobagu adalah kota yang adem tetapi tetap menggeliat. Saya merasakan suasana tersendiri ketika tiba di Hotel SENATOR. Suasana berbeda itu menjadi lebih terasa ketika bangun pagi, suatu pagi di hotel itu yang menanti saya bangun mencicipi hidangan sarapannya. Mengapa berbeda? Hidangan sarapan pagi yang menanti saya bangun ternyata berada di ruang lobby hotel. Ketika tamu beranjak masuk di pintu utama ruang lobby, mereka lebih dahulu disambut oleh meja hidangan sarapan. Setelah mereka kemudian maju beberapa langkah ke depan, barulah mereka berhadapan dengan front-desk petugas resepsionis. Setidaknya, pada saat saya menikmati hindangan sarapan pagi, beberapa tamu hotel yang masuk melalui pintu itu saya ajak sarapan bareng. Adakah saya terganggu dengan situasi sarapan pagi yang berbeda itu? Saya sudah sudah putuskan untuk tidak menjawabnya pada kesempatan ini. Apa lagi yang lain yang berbeda? Hmm, sebenarnya banyak. Tapi yang penting bagi saya adalah kemunculan mobil dinas (plat m...

KPUD Bukan Bawahan Panwas

Gambar
Makassar, (PR) Anggota KPUD Kota Makassar, Maqbul menegaskan, Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Sulsel bukan bawahan KPUD, sehingga Ketua Panwas Juajir tidak punya kewenangan menegur kinerja KPUD Makassar. "Saya ingatkan Ketua Panwas Pilkada Sulsel untuk mengerti organisasi yang dipimpinnya. Karena pernyataan Juajir atas teguran kepada KPUD Makassar tidak tepat sasaran. Seharusnya, jika mereka menemukan pelanggaran, maka harus melaporkan kasus tersebut kepada polisi," tegas Maqbul. Menurutnya, Juajir harus memahami kedudukan kelembagaan secara hukum, agar tidak sewenang-wenang menyalahkan KPUD Makassar, soal daftar pemilih yang tidak ditempel di kelurahan. "Jadi sebenarnya, temuan Panwas Pilkada Sulsel tersebut sudah duluan diketahui KPUD, sehingga sudah diperbaiki. Tetapi jika itu salah, maka, tugas Panwas adalah melaporkan kasus tersebut ke polisi," jelasnya. Maqbul mengemukakan, penempelan daftar pemilih di kantor lurah sebenarnya tidak efektif, sehingga petugas ...

KPU Latih Operator Pengolahan Data

Makassar -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel menggelar rapat kerja dengan anggota KPU dan operator pengolahan data KPU se-Sulsel, mulai Selasa 31 Juli. Pelatihan ini dilakukan untuk memperlancar proses validasi data pemilih. Anggota KPU Sulsel Dr HM Darwis, Senin 30 Juli, mengatakan waktu yang tersedia untuk pemutakhiran data penduduk sangat terbatas. Untuk menyiasati hal itu, kemampuan tenaga operator harus lebih ditingkatkan agar bisa bekerja cepat dan efektif. Rapat kerja tenaga operator bersama anggota KPU kabupaten/kota yang membidangi data dan informasi tersebut akan dilangsungkan di Hotel Boulevard, Panakkukang. Rapat kerja tersebut direncanakan berlansung selama tiga hari. Sesuai jadwal yang dikeluarkan oleh KPU Sulsel, batas validasi daftar pemilih sementara akan berlangsung hingga 20 Agustus. Selanjutnya, daftar pemilih hasil validasi akan ditempelkan di setiap rumah penduduk untuk memastikan seluruh pemilih terdaftar. "Dengan cara seperti itu, kami berhadap tidak ada ...