Teknik Penulisan Berita
Lingkup Good Governance
Lingkup Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance), mencakup pemerintahan (Government), organisasi masyarakat sipil (Civil Society Organization/CSO), legislatif, dan pers. Inilah empat topik utama yang bisa menjadi agenda berita media massa dalam rangka orientasi Tata Kepemerintahanan Yang Baik. Lingkup di atas, secara kosepsional, disadur dari lima prinsip Good Governance yang menjadi rangka utama pengembangan program-program LGSP-USAID di Indonesia.
Masing-masing lingkup di atas dapat diukur melalui lima prinsip Good Governance. Suatu berita akan didesain berdasarkan sudut pandang tertentu (angle). Sudut pandang itu dapat memilih salah satu dari lima prinsip tadi. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
Efektivitas: program dan kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsi-fungsi dan peran-peran lembaga kepemerintahanan. Biasanya terkait dengan kinerja, target, kapasitas, kapabilitas, dan lain-lain.
Keadilan: Sulit mengukur keadilan. Namun demikian, keadilan biasanya ditinjau dari aspek penguatan dan keberpihakan, seperti terhadap masyarakat miskin, masyarakat marginal, orang-orang cacat, gender, dan lain-lain.
Transparansi; sejauh mana proses suatu kebijakan memenuhi unsur-unsur keterbukaan. Keterbukaan dalam arti bahwa segala sesuautu yang menyangkut kepentingan umum berlangsung secara terbuka. Lawannya adalah tidak ditutup-tutupi.
Upaya mendorong kelima prinsip itu pada salah satu atau seluruh lingkup yang telah disebutkan di atas adalah satu peran dan fungsi yang dimiliki oleh media massa. Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers menyebutkan kontrol sosial oleh media adalah sebagai fungsi utama.
Bentuk Penulisan Berita
1. Stright News Reporting (Berita Biasa)
Penulisan berita ini adalah yang paling umum digunakan pada media massa cetak yang terbit secara harian. Berita seperti ini biasa juga disebut sebagai berita langsung. Rumus untuk membuat berita ini terbilang sederhana dengan lima unsur dan satu unsur pelengkap atau 5W + 1H, yaitu:
- Who: siapa orang-orang dalam peritiwa itu
- What: apa peristiwanya
- Where: di mana peristiwanya
- When: kapan peristiwa itu
- Why: kenapa peristiwa itu terjadi. Menerangkan sebabnya.
- How: bagaimana pertiwa terjadi atau berlangsung.
- TOR [memuat topik liputan dan permasalahan]
- Jadwal Liputan [meliputi tahapan]
- Lokasi Liputan
- Metode Liputan dan Penulisan
- Rencana nara sumber
- Kru [mencakup koordinator dan tim liputan]
- Sumber-sumber informasi dan dokumen
- Device [peralatan: tape recorder, kamera foto, buku catatan, dan lain-lain].
- Rencana biaya
Bentuk liputan dan penulisan bisa disesuaikan dengan topik Good Governance yang akan menjadi topik bahasan. Tentu saja, sebaiknya pilihan itu proporsional. Misalnya, wajah kualitas pelayanan umum yang diterima oleh masyarakat, tentu tidak akan tuntas kalau hanya menggunakan jenis berita biasa. Demikian juga, akan berlebihan jika kita menggunakan jenis investigatif reporting untuk meliput acara persmian kantor baru dinas tertentu misalnya.
Bahasa Jurnalistik
- Mudah dipahami;
- Mengunakan kalimat efektif. Menghindari kalimat majemuk dengan berbagai variasinya;
- Menghindari penggunaan istilah yang kemungkinan membingungkan pembaca karena istilah itu belum umum; dan
- Penulisan identitas orang, tempat, waktu, dan lebel harus jelas, terang, dan tepat.
*) Disampaikan pada pada Agenda Technical Assistance - LGSP Kab. Takalar pada 16 Agustus 2006.
**) Penulis: Direktur Eksekutif Lembaga Studi Informasi dan Media (ëLSIM) Makassar.
Komentar