Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2006

Pilgub Sulsel dan Gunung Merapi Berpacu

Oleh Maqbul Halim [Mei 2006] Kepulan kabut-putih-panas kian lebar mengepak ke angkasa dan meniti lereng dari hari ke hari. Desakan magma panas sebagian memang masih tertahan. Tetapi kita bisa membayangkan ketika magma itu muncrat dan menyembur terburai. Segenap hal-ikhwal di sekitarnya menjadi gosong. Dan memang, satwa alam yang mengerti tanda-tanda alam, telah hengkang beberapa bulan silam. Gunung Merapi di Jawa Tengah: bergelegar, deru-seru, bergetar, berdentum. Pilkada langsung Gubernur Sulsel memang masih setahun lebih. Tapi, sosok-sosok bakal cagub Sulsel kian atraktif berjingkrak di ruang-ruang publik. Desakan khayalan dan hasrat yang panas dan kuat menjadi gubernur, sebagian memang masih tertahan. Tetapi kita bisa membayangkan ketika pilgub Sulsel usai, hanya ada dua pihak: yang menang dan yang kalah. Segenap hal-ikhwal seusai pilgub menjadi gosong. Dan memang, jawara-jawara politik telah keluar dari sarangnya sejak setahun silam. Sulsel menjelang Pilgub yang masih lebih setahun...

Tom and Jerry Ternyata Tidak Berbahaya

Oleh Maqbul Halim (12 Nopember 2006) Minggu 15 Oktober 2006 silam, Harian Nasional Tribun Timur melansir berita headline dengan judul “KIPD: Tom and Jerry Bahaya Buat Anak”. Selain dari judul itu, tercatat juga film anak-anak lainnya seperti Shin-Chan, Pokemon, Conan, dan sebagainya. Yang dimaksud KPID dalam judul tesebut adalah Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan. Pernyataan institusional KPID Sulsel ini diklaim sebagai hasil riset. Kata “riset” itu memaksa kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan ilmiah, misalnya, yang konon mainannya orang-orang kampus perguruan tinggi. Andaikan ini hasil survey, kira-kira pertanyaan ilmiahnya antara lain: berapa jumlah sampelnya, berapa marjin erornya, lokasi sampel dimana, dan karakteristik sampelnya bagaimana? Kalau misalnya riset analisis, metode analisisnya apa, paradigma (teori) riset apa yang digunakan, dan sebagainya. Karena berita tesebut tidak dilengkapi dengan latar belakang metode riset dan serta cuplikan analisisnya, sebagai...

Guyon Politik Kosong-kosong

Oleh Maqbul Halim “Seandainya presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam Pemilu 2004 dan tak lagi oleh MPR, apa dampaknya terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia?” Pertanyaan ini pernah diajukan oleh R. William Liddle melalui artikel di harian Kompas (8 Maret 2000). Saat ini, pertanyaan itu masih bisa digunakan dengan memangkas komponen demokrasi dari kalimat itu: “.... apa dampaknya [terhadap perkembangan demokrasi—omit] di Indonesia?” Jawaban atas pertanyaan ini diperkirakan mampir di Warung Kopi Phoenam pada Jumat, 12 Mei silam. Diskusi Liar Di tempat itu, sekawanan “satria bicara” sedang berkerumun mengerubuti sebuah meja bundar. Mereka adalah Amir Madjid, Pahir Halim, Hidayat Nahwi Rasul, Adil Patu, dan Supriansyah. Seorang lagi yang bernama Andi Mangara, kelihatannya bertugas memberi panduan bicara. Mereka sedang berparodi tentang Broker Politik pada rubrik “Guyon Politik Kosong-kosong” atau GPK-nya Radio Mercurius. Lalu-lintas pembicaraan memang terkesan a-narkis. A berart...

Saling Serobot

Oleh: Maqbul Halim Konteks sosial roda perjalanan pemerintahan di daerah telah membuka aksi saling serobot antara masyarakat (society) dan pemerintah daerah atau pemda (negara). Pemda telah merebut sebagian kegiatan sosial milik masyarakat, sementara masyarakat harus berjuang sendiri memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya yang merupakan kewajiban negara (pemda). Pemda meperdakan kegiatan sosial masyarakat sementara kepentingan publik diredakan. Hingga kini, kita telah mengenal berbagai macam perda yang secara konsepsional, tidak bisa disebut melayani kepentingan umum (publik) karena hanyalah kegiatan-kegiatan sosial. Perda-perda tesebut antara lain tentang Busana Muslim, Perda Zakat, Perda Miras, Perda Melek Al Quran, Perda Bulan Ramadan, Perda Anti Pornografi dan Porno Aksi, dan sebagainya. Karena tiadanya hambatan secara struktural dan kultural, jumlah perda sejenis ini bakal mengalahkan jumlah tiras buku best seller-nya BJ Habibie, Detik-detik yang Menentukan. Sementara perda tentang...